Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius 6: 33)

Senin, 26 November 2012

MENGENANG HARRY POTTER


Kurang lebih setahun yang lalu, sekuel terakhir film Harry Potter keluar. Harry Potter and The Deathly Hallows part 2 adalah film Harry Potter terbaik menurut gue. Seru, efek visualnya mantap, dengan adegan yang tidak terburu-buru. Harry Potter and The Goblet of Fire juga bagus sih. Tapi menurut gue jalan ceritanya agak terburu-buru (terutama di bagian openingnya itu). Keluar nih sotoynya haha.

Sekarang udah nggak ada lagi film Harry Potter. Biasanya, gue selalu menunggu-nunggu keluarnya film Harry Potter. Sekarang gue udah nggak tahu deh mau nunggu film apaan haha (nunggu kelulusan aja kali yak .__.) Gue memang nggak mengikuti Harry Potter dari awal. Gue baru mulai baca novelnya pas SMA sekitar tahun 2005, dan film yang keluar waktu itu adalah Harry Potter and The Prisoner of Azkaban. Tapi gue tetap merasa bertumbuh bersama Harry Potter. Mungkin karena umur gue dan umur para pemain Harry Potter itu sepantaran (generasi 1990). Yang sama-sama anak 1990, mana suaranyaaaaaa (teriak pakai toa)

Nah, film Harry Potter and The Prisoner of Azkaban itu adalah film Harry Potter yang paling gue suka. Di situ adalah film di mana para pemainnya (Daniel, Rupert, Emma, dan Tom) kelihatan paling cakep dibandingkan film-film mereka yang lain. Mereka udah beranjak remaja sih waktu itu. Jadi mulai kelihatan cakepnya. Terus, jalan ceritanya ringan namun seru. Nggak boring. Efek visualnya juga oke. Film petualangan yang pas buat remaja lah :)

Nah, kalau film Harry Potter yang menurut gue paling kurang bagus itu adalah Harry Potter and The Order of The Phoenix. Di situ filmnya boring, terus efek visualnya kurang cetaaarrr. Contohnya adalah efek visual waktu Sirius berhubungan dengan Harry dalam wujud api perapian (gue lupa apa istilahnya). Padahal novel Harry Potter and The Order of The Phoenix itu adalah novel Harry Potter yang paling gue sukai. Soalnya di situ ada cerita yang lucu banget, yaitu pas Fred-George Weasley bikin rusuh pas ujian. Gue sampai ketawa ngakak waktu ngebacanya. Sayangnya versi filmnya nggak selucu novelnya .____.

Sekarang para pemain Harry Potter udah punya karirnya sendiri-sendiri. Agak aneh sih waktu pertama kali ngelihatnya. Karena mereka emang udah lekat banget sama imej Harry Potter. Jadi saat melihat mereka main di film yang lain, well, masih terasa agak aneh haha. Misalnya Daniel Radcliffe di film Black Lady (bener nggak nih? gue agak lupa judulnya) atau Tom Felton di film Rise of The Planet of The Apes. Kalau Rupert sama Emma belum lihat filmnya sih. Guenya juga yang katrok wkwk.

Harry Potter memiliki dampak yang besar dalam hidup gue. Karena setelah gue melahap habis semua novel Harry Potter (emang makanan kali yak "dilahap"), gue lantas mencoba untuk ikut-ikutan bikin novel kayak si J.K. Rowling. Yah, gue emang dari dulu suka nulis sih. Dan dari situlah, gue akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang novelis. Menulis adalah talenta gue, dan gue ingin mengembangkannya. Dengan gue menjadi novelis juga, gue bisa memberikan kebahagiaan dan meningkatkan kesejahteraan keluarga gue. Lagipula, gue yakin tulisan itu punya pengaruh! Ada kuasa dalam sebuah tulisan. Dan gue ingin menggunakan kekuatan itu untuk memberikan pelajaran-pelajaran hidup dan pengembangan karakter yang sudah gue dapetin selama ini.

Yah, semoga nanti ada "Harry Potter"-"Harry Potter" yang lain ya. Kisah-kisah fantasi remaja yang menjadi fenomena dunia. Mungkin itu malah film dari novel gue sendiri (ameeeeeennn) karena gue emang pengen jadi novelis internasional dan novel gue itu difilmkan, seperti halnya J.K. Rowling, J.R.R. Tolken, C.S. Lewis, Stephenie Meyer, atau Rick Riordan. Nggak ada yang nggak mungkin 'kan dalam Tuhan?! :)

picture sources
Harry Potter and The Prisoner of Azkaban:http://yogesvonv.blogspot.com/2011/04/harry-potter-and-prisoner-of-azkaban.html

Senin, 08 Oktober 2012

ALTERNATIF MURAH JATINANGOR-BANDUNG PP

Hai, all. Kali ini gue mau ngebahas soal moda transportasi alternatif buat bolak balik Jatinangor-Bandung yang relatif lebih hemat nih daripada naik Damri apalagi travel. Sebelumnya sori ya, gue bukannya mau bikin pendapatan damri atau travel berkurang. Gue cuma mau membantu temen2 mahasiswa UNPAD kampus Jatinangor, khususnya yang anak perantau jauh kayak gue :)

Sebelumnya gue cerita dulu nih. Belakangan ini gue jadi sering pulang-pergi Bandung-Jatinangor. Sebagai mahasiswa bangkotan, gue lagi cari-cari tambahan kegiatan biar gak ngurung diri di kamar terus ngerjain skripsi. Kalau sebelumnya gue cuma latihan cover-dance tiap Sabtu dan ibadah gereja di BTC tiap Minggu, sekarang kegiatan gue bertambah dengan pelayanan ngajar di daerah Pagarsih tiap Rabu-Kamis. Bahkan sebulan dua kali gue ada komsel di Paskal Hyper Square tiap Selasa. Idealnya gue mending tinggal di Bandung sih, tapi masalahnya gue harus tetep di Jatinangor buat ngerjain skripsi di perpustakaan dan bimbingan. Mungkin nanti kali ya kalo studi kepustakaan gue udah kelar dan gue tinggal penelitian komunitas di Bandung.

Nah, Paskal Hyper Square kan deket stasiun tuh. Jadi waktu itu gue lebih memilih naik KRD yang harganya cuma SERIBU PERAK dan jauh lebih cepet daripada naik damri yang rutenya muter-muter. Belum lagi harus ngangkot dan kejebak macet. Yah, emang sih di KRD itu kadang-kadang gue harus berdiri. Terus kebersihannya juga kurang. Tapi, buat orang yang doyan hemat kayak gue, plus cari cepet, ya semua kekurangan tadi gue abaikan lah. Lagipula perjalanan ke Stasiun Hall cepet kok, gak sampai sejam. Terus tinggal jalan kaki deh ke Paskal Hyper Square, tanpa perlu ngangkot dan kejebak macet.

Dari situ, gue ketagihan buat naik KRD lagi. Tarifnya itu berkisar antara Rp 1.000,00 sampai Rp 1.500,00. Dari Jatinangor, tinggal ngangkot sekali ke Stasiun Rancaekek naik angkot Sayang-Gedebage dengan tarif Rp 3.000,00. Atau kalau punya gopekan, kasih aja Rp 2.500,00 hihi. Nah, jadwal KRD-nya itu ada tiap SATU JAM SEKALI sampai jam setengah sepuluh. Nih gue kasih tahu rutenya:

Stasiun Rancaekek - Stasiun Cimekar - Stasiun Gedebage - Stasiun Kiaracondong - Stasiun Cikudapateuh (deket Jl. Jakarta, Jl. Sukabumi, Jl. Supratman, Jl. Laswi) - Stasiun Hall / Bandung (deket Jl. Pasir Kaliki, Paskal Hyper Square, Jl. Pajajaran, Istana Plaza, Jl. Braga, Jl. Wastukencana, Jl. Astana Anyar, Pasteur, BEC, dan sekitarnya) - Stasiun Ciroyom - Stasiun Cimindi
(sori gue gak tahu rute sebelum St. Rancaekek dan rute setelah Cimindi, tapi ini KRD berangkat dari St. Cicalengka sampai St. Padalarang)

Nah, angkot Sayang-Gedebage itu kan cuma beroperasi sampai jam 17.00. Jadi kalau temen-temen mau ke St. Rancaekek di atas jam 17.00, naik aja angkot Cileunyi-Majalaya dari Cileunyi. Stasiunnya ada di kiri jalan. Deket relnya. Oh ya, itu berhenti di pintu belakang stasiun. Jadi kalau temen-temen sampai di St. Rancaekek dan mau ke Jatinangor, jangan lupa keluarnya lewat pintu belakang.

Jadi, kalau mau jalan-jalan ke Bandung, coba dihitung-hitung dulu efektifnya naik apa? Damri, atau KRD? Gue sih sekarang kayaknya bakal naik KRD aja deh kalau mau ke Pagarsih atau BTC. Bahkan ke Jl. Siliwangi juga masih mending naik KRD. Ayo jalan-jalan di Bandung Kota, jangan di Jatinangor aja haha. Buat cerita keluarga di rumah, soalnya mereka kan ngertinya kita di Bandung -_______-

Kalau ada pertanyaan-pertanyaan bisa tanya aja ya. Misalnya: "Bang, kalau ke BIP enaknya naik apa?" atau "Bang, angkot ini ke sini tarifnya berapa?" Selama gue bisa jawab, pasti gue jawab (ya iyalah). Disuruh nganterin juga gak apa-apa hihi. Oke, mudah-mudahan bermanfaat. Tuhan memberkati :)


Catatan:
Kalau mau tanya atau kasih komentar, bisa ke Wordpress gue aja ya di sini: http://siranselhitam.wordpress.com/2014/05/15/alternatif-murah-jatinangor-bandung-pp/
(gue udah nggak aktif ngeblog di sini, biar lebih mudah dipantau)

Kamis, 13 September 2012

GADIS KECIL PENJUAL VITACIMIN

Jam sudah mendekati pukul sembilan malam. Aku baru saja melangkah turun dari angkot St. Hall - Sarijadi di perempatan Pasteur, setelah sebelumnya aku menghadiri ibadah minggu gerejaku yang bertempat di sebuah pusat perbelanjaan di kawasan Pasteur itu. Kuseberangi jalan, menuju sisi di mana aku bisa naik angkot Cicaheum-Ciroyom yang akan membawaku menuju kontrakanku.

Aku mungkin tidak akan menyadari keberadaan makhluk mungil itu, jika dia tidak menawarkan dagangannya padaku.

Gadis kecil itu duduk di pembatas jalan. Pakaiannya lusuh, seperti yang biasa dipakai anak-anak jalanan lainnya. Rambutnya yang panjang dikuncir kuda. Dia menawarkan dagangannya tepat saat aku sampai di sampingnya. Dia menjual komoditi yang tidak dijual oleh kebanyakan pedagang asongan lainnya: Vitacimin. Sori, bukannya ingin promosi merek, aku hanya ingin bercerita dengan jelas di sini.

Tindakan pertama yang kulakukan adalah menolak tawarannya. Well, itu tindakan reflekku untuk setiap pengamen atau pengemis yang menghampiriku, haha. Namun tidak sampai semenit kemudian, aku mengubah pikiranku. Aku berlutut di sampingnya, dan bertanya, "Memang harganya berapa, Dek?"

"Satunya tiga ribu, kalau dua lima ribu," jawab gadis kecil itu dengan polos. (catatan: satu strip berisi 4 tablet Vitacimin)
Aku kemudian memutuskan untuk sedikit membantunya. Aku membeli dua strip Vitacimin darinya.
"Makasih, A," ujar gadis kecil itu.

Dia kemudian pergi menjauh. Berjalan menghampiri beberapa mobil kinclong yang berhenti karena tuntutan lampu merah. Aku memperhatikannya selama beberapa saat, bersyukur bahwa ada seorang pengendara mobil yang mau membeli dagangannya. Yah, setidaknya masih ada satu orang kaya yang baik hati di kota ini. Pengendara mobil yang lain hanya melongok sebentar saat anak itu menghampirinya, namun mereka tidak punya hati yang cukup besar untuk mau membantu gadis cilik itu.

Aku kemudian teringat dengan khotbah yang kudapatkan di gereja, yang menganjurkan kita untuk tidak mengasihani diri. Aku sendiri juga baru saja ditraktir makan malam oleh salah seorang temanku. Mungkin ini saatnya aku mewujudkan tanda syukur dan terima kasihku dengan membantu orang lain. Meskipun tidak banyak bantuan yang bisa kuberikan kepada gadis kecil itu, tapi setidaknya aku sudah mau melakukan apa yang ingin kulakukan, tidak terlalu memikirkan bagaimana kondisiku sendiri saat ini. Selalu ada yang bisa kulakukan, dimulai dengan menolong seseorang.
Aku geli dengan pernyataan salah seorang temanku setelah mendengar ceritaku ini. Dia takut membeli Vitacimin dari gadis kecil itu karena takut produk tersebut sudah tidak layak konsumsi lantaran sudah terpapar sinar matahari langsung dan terkena suhu luar ruang selama berjam-jam. Haha. Yah, kalau mau nolong sih ya nolong aja, nggak usah kebanyakan mikir bray.

Gadis itu kemudian menyeberang ke sisi jalan yang lain, di mana kendaraan-kendaraannya sedang berhenti mematuhi rambu lalu lintas. Aku mengikutinya, namun kemudian aku kehilangan dia. Cepat juga larinya, pikirku. Atau mungkin tubuh mungilnya itu tenggelam ditelan lautan mobil-mobil besar yang berdesak-desakan di sudut perempatan hingga aku tak dapat menemukannya.

Aku ingin berbincang-bincang dengannya. Sudah berapa jam dia berjualan? Apakah sulit menjual dagangannya? Sudah makan malam apa belum? Apa yang orangtuanya lakukan? Dia masih sekolah apa tidak? Yah, mungkin akan aku tanyakan nanti di kesempatan berikutnya. Aku sendiri baru pertama kali bertemu dengannya, meskipun aku sudah bertahun-tahun melalui tempat itu setiap Minggu malam.

Hei, gadis kecil penjual Vitacimin, lain kali kita bertemu lagi ya. Aku ingin ngobrol sama kamu, bahkan mungkin makan malam bareng kamu. Aku berharap masih ada cukup banyak hati yang dapat memampukanmu bertahan hidup di dunia yang semakin dingin dan sekarat ini.

Rabu, 16 Mei 2012

REVIEW MV: SUPER JUNIOR - OPERA (Japanese Version)

Sebenernya ini MV-nya udah dirilis (secara full) beberapa hari lalu sih, cuma gue baru sempet aja ngebahas sekarang. Hehe. Karena SuJu ini salah satu boyband favorit gue, bahkan boyband pertama yang gue sukai, jadi gue tertarik buat membahas MV terbaru SuJu ini. Yep. Opera!

Di MV Opera ini nggak ada jalan cerita atau model sih. Sama seperti konsep-konsep MV SuJu yang biasanya, cuma menampilkan para personilnya yang nyanyi sambil ngedance tralala trilili ke sana kemari. Tapi tetep ada konsep kreatifnya kok di MV :D

Gue nggak ngerti sih, apakah ini hanya sekedar konsep kreatif atau ada pesan "terselubung" yang ingin disampaikan, tapi konsep MV Opera ini sarat dengan nuansa "dark" (jadi merinding).  Para personil tampil dengan balutan kostum yang bernuansa hitam di sepanjang MV. Ada satu setelan yang didesain mirip pakaian bangsawan Eropa kuno. Setting tempatnya sendiri juga di dalam sebuah ruangan luas seperti aula dengan desain arsitektur Eropa klasik, senada dengan konsep pakaian mereka. Bahkan cahayanya pun remang-remang.



Yang bikin kelihatan misterius lagi adalah pose para personil dengan topeng-topeng mereka.

Eunhyuk dengan topeng dan jubah bertudungnya
Dan ini dia konsep yang memuat unsur "dark" semakin terasa. Di mana para personil melakukan teleport (berpindah tempat dalam sekejap), yang ngingetin gue dengan para penyihir yang suka ber-Apparate.


Bicara soal dance, kesannya sih biasa-biasa aja di awal-awal. Tapi begitu masuk reff, gue langsung suka dance-nya haha. Gerakan dance di bagian reff lebih up-beat dan lebih variatif. Yang paling gue suka adalah pas reff ke-2, di mana trio lead-dancers (Eunhyuk-Donghae-Shindong) show off skill mereka. Tentu saja dengan koreografi yang lebih sulit daripada koreografi di reff pertama :)

Kostumnya Eunhyuk adalah kostum yang paling gue sukai hihi

Oke. Itu saja share gue kali ini. Sori nggak banyak yang dibahas, masih cethek daya analisisnya. Yah, dijadikan bahan obrolan aja ya hehe. Makasih :)

Selasa, 15 Mei 2012

Tanggapan Terhadap Kontroversi Konser Lady GaGa

Untuk yang kesekian kalinya, satu lagi konser selebritis luar negeri yang terancam batal (bahkan sudah dibatalkan secara sepihak) di Indonesia. Baru saja beberapa hari lalu konser Avenged Seven Fold dibatalkan, akankah konser Lady GaGa yang sudah di ujung tanduk ini akan mengalami hal yang sama? Well, kita tunggu saja akhir cerita pelik ini, di sini gue hanya ingin berbagi opini gue mengenai kontroversi penyelenggaraan konser Lady GaGa tersebut.

Tapi, sebelum masuk lebih jauh, gue minta temen-temen untuk menenangkan pikiran dan bersikap netral dulu.

Sudah? Oke, kita mulai :)

Dari yang gue baca di berbagai portal berita tanah air, konser Lady GaGa ini terancam dibatalkan karena satu sebab, yang kemudian merembet ke berbagai pihak. Sebuah “organisasi massa yang mengatasnamakan agama” tidak setuju jika Lady GaGa mengadakan konser di Indonesia, karena Lady GaGa memiliki gaya berpakaian yang nyentrik dan buka-bukaan — indeed. Tidak hanya itu, lirik lagu GaGa juga dipermasalahkan, karena sarat akan unsur-unsur Illuminati dan paham Zionis lainnya — memang. Masyarakat menyampaikan aduannya akan hal ini kepada Mabes Polri, karena Lady GaGa sangat tidak sesuai dengan adat ketimuran — benarkah? Sampai kemudian Mabes Polri memutuskan untuk melarang penyelenggaraan konser tersebut.

Ilustrasi: http://batanghari9.blogspot.com/2011/07/jadi-juri-kontes-tari-lady-gaga.html   

Kalau Lady GaGa dibilang memiliki gaya berpakaian yang tidak pantas, yang buka-bukaan, yang memperlihatkan aurat, itu memang benar. Tapi, gue pikir hal itu bisa dinegosiasikan antara “pihak yang merasa keberatan” dengan manajemen dan artis yang bersangkutan. Katakanlah, nyentrik tapi tetap tertutup. Kalaupun buka-bukaan, jangan terlalu ekstrim (yah, jaman sekarang buka-bukaan bahu nggak apa-apa lah ya).

Lalu, coba pikirkan hal ini deh. Hanya karena seseorang ngefans mati-matian sama Lady GaGa, hanya karena seseorang nonton konser Lady GaGa 3 hari 3 malem (siapa tahu konsernya dibuat konsep 3 hari kayak konser SuJu), apakah orang itu lalu jalan-jalan ke mall dengan hanya memakai bra dan hot-pants? Nggak ‘kan? Para penggemar konser Lady GaGa adalah kalangan remaja dan dewasa muda. Yah, kalangan remaja memang masih labil sih. Hal ini memang patut dikhawatirkan. Ya udah, beri batasan umur aja. Misalnya, usia minimal penonton adalah 18 tahun. Selain dari segi usia, fans Lady GaGa juga gue nilai sebagai kalangan yang cukup intelek dan berpendidikan (untuk yang kalangan dewasa muda). Jadi tahu dan mengerti, mana yang bisa dicontoh dari Lady GaGa dan mana yang sebaiknya tidak diambil.

Bicara soal lirik lagu-lagu Lady GaGa yang dianggap sesat dan mengandung unsur-unsur satanis, bener sih, tapi bisa juga tidak. Kenapa bisa juga tidak? Karena tergantung bagaimana kita memaknainya, tergantung kita memandangnya dari sudut pandang yang mana. Seperti uang logam yang memiliki dua sisi, setiap hal juga memiliki sisi positif dan negatif. Misalnya saja, lagu Born This Way yang bisa kita artikan sebagai lagu yang mendorong seseorang untuk menerima dirinya apa adanya. Sehingga dengan penerimaan yang baik akan dirinya, dia akan memiliki konsep diri yang positif pula, akhirnya orang lain pun akan bisa menerima dirinya apa adanya.

Masih bicara soal lirik, nyadar nggak sih banyak banget lagu-lagu Indonesia (terutama lagu dangdut koplo) yang liriknya itu sangat tidak mendidik dan super duper nggak bermoral. Coba kita cekidot lirik lagu Hamil Duluan-nya Tuti Wibowo ini:

* awalnya aku cium-ciuman
akhirnya aku peluk-pelukan
tak sadar aku dirayu setan
tak sadar aku ku kebablasan

reff:
ku hamil duluan sudah tiga bulan
gara-gara pacaran tidurnya berduaan
ku hamil duluan sudah tiga bulan
gara-gara pacaran suka gelap-gelapan


Parah banget, ‘kan? Lagu macam apa itu? Tapi lagu-lagu seperti ini bisa dengan bebas disiarkan di berbagai media massa tanpa ada oknum yang memprotesnya. Konser-konser dangdut pun bisa diselenggarakan dengan leluasa. Padahal, penyanyinya pasti pakai kostum yang ketat dan bahkan memperlihatkan aurat. Penontonnya nonton sambil jejogedan dan goyang-goyang mabok, kadang sampai berakhir anarkis.

Apakah orang beragama pasti lebih bermoral daripada orang atheis atau orang zionis (misalnya)? Buat gue sih enggak. Lady GaGa dikenal sebagai selebritis yang peduli dengan sesamanya, sering melakukan aksi sosial. Dia pernah mengadakan lelang cangkir teh yang pernah diminumnya (lengkap dengan bekas lipstik dan tanda tangan) yang hanya dalam seminggu bisa menghasilkan uang lebih dari 600 juta rupiah. Uang tersebut digunakan seutuhnya untuk membantu korban tsunami Jepang. GaGa juga mendirikan yayasan Born This Way Foundation yang concern dengan stop-bullying di kalangan anak muda. Gerakan ini sangat penting, karena bullying (tindakan kekerasan) bisa mengakibatkan tidak hanya sakit secara fisik tapi juga psikis. Korban bullying bisa tumbuh menjadi orang yang pemberontak atau rendah diri. Artikel selengkapnya bisa dilihat di sini:

Jadi, sebelum kita sibuk meributkan kejelekan orang lain, kenapa kita nggak coba introspeksi diri dengan diri kita dulu. Apa yang sudah kita lakukan untuk sesama? Apa yang sudah saya lakukan untuk negeri ini? Bagaimana saya bisa mengharumkan nama negeri ini di kancah internasional?

Atau, coba pikirkan hal lain yang menjadi masalah krusial negeri ini, terutama masalah pendidikan dan kesehatan. Mungkin kata-kata seperti ini udah sering banget diomongin, mungkin udah dianggap alasan basi bagi sebagian orang karena hanya dianggap sebagai alibi untuk permisif terhadap hal yang sedang diributkan, tapi ya… memang begitu.
Tulisan ini hanya opini, jadi gue mempersilakan teman-teman untuk menanggapi dengan opini teman-teman juga. Tentu dengan akal sehat dan pikiran kritis, bukan opini yang sudah dibutakan oleh emosi atau fanatisme. Mudah-mudahan bermanfaat. Tuhan memberkati :)


*nb: gue juga bukan fans Lady GaGa kok ^^v

Rabu, 09 Mei 2012

Mempertimbangkan Self-Publishing (Print-On-Demand)

Kamu suka nulis? Kamu pengen jadi novelis? Kamu pengen buku kamu terbit? Berarti sama kayak gue, hahaha. Sebagai seseorang yang hobi nulis, kayaknya telat buat gue tahu apa itu self-publishing haha. Gue baru tahu konsep self-publishing dengan sistem Print-on-Demand ini beberapa hari lalu. Waktu itu gue lagi buka-buka situsnya Mizan (untuk yang kesekian kalinya) demi mencari informasi bagaimana gue bisa menerbitkan novel gue. Ternyata Mizan baru saja meluncurkan program Print-on-Demand, di mana penulis bisa langsung menerbitkan bukunya tanpa harus berbelit-belit dengan proses birokrasi konvensional yang ribet dan memakan waktu lama. Buku akan "dipajang" di portalnya Mizan itu dan hanya akan dicetak bila ada yang memesan. Proses penyuntingan, proses pembuatan desain sampul, semuanya dilakukan oleh penulis. Jadi, di sini penulis sekaligus diposisikan sebagai seorang penerbit. Tentu saja ada template yang sudah disediakan, yang harus diunduh terlebih dahulu.

ilustrasi: http://www.ehow.com/how_107987_self-publish-book.html


Singkat cerita gue menjelajah dunia maya, bertanya-tanya kepada Mbah Google, dan tahu bahwa Mizan bukan yang pertama menerapkan sistem ini. Ada nulisbuku.com, yang udah menghasilkan banyak buku-buku Print-on-Demand daripada Mizan yang saat itu baru memiliki satu buku Print-on-Demand. Nulisbuku ini bisa dibilang portal self-publishing pertama dan terbesar di Indonesia (kalau salah, mohon koreksinya ya).

Wah, kayaknya gampang banget ya. Impian kita untuk menjadi seorang penulis akan segera menjadi kenyataan! Nggak ada lagi acara ditolak penerbit, atau negosiasi royalti sama penerbit, dan lain sebagainya.

Well, apakah segampang yang dipikirkan? Dan, apakah benar-benar solusi untuk kita yang ingin menerbitkan buku? Gue yang sebenernya udah register dan download template di Nulisbuku, akhirnya menangguhkan niat gue untuk menerbitkan buku dengan jalur Print-on-Demand ini.

Yang pertama adalah, kita harus mendesain sampul buku kita sendiri. Tentu saja kita tidak bisa sembarangan dalam membuat desain. Kita harus membuat desain yang menarik dan sesuai, nggak asal "insert picture" atau "insert wordart". Tentunya kita membutuhkan software desain grafis. Masalah pertama buat gue pun datang: gue nggak punya software desain grafis buat menyesuaikan template yang udah gue download dengan desain yang gue inginkan. Ditambah, gue nggak bisa desain grafis :'(
Beruntunglah yang punya temen jago desain grafis. Tapi kalau nggak, kita juga bisa memakai jasa pembuatan desain. Tentu aja berbayar, dan ini harus dipertimbangkan.

Hal kedua, kita harus menyunting naskah kita sendiri. Mungkin kamu merasa naskahmu udah kamu sunting sendiri dengan baik, udah memenuhi kriteria-kriteria standar penerbitan buku. Tapi, begitukah menurut pembaca kamu? Kalau misalnya menggunakan jasa penyuntingan, ini tentu menuntut kita buat mengeluarkan dana lagi. Haha.

Nah, selanjutnya adalah hal yang kayaknya jadi kelebihan, padahal sebenernya sama aja (bahkan bisa jadi kekurangan). Oke, kita emang nggak perlu mengeluarkan biaya buat nge-print novel kita, seperti yang harus kita lakukan kalau mengirimkan naskah kepada penerbit (hard-copy).
Tapi ternyata...
Kamu harus tetap mengeluarkan duit untuk buku yang kamu submit ke Nulisbuku atau jasa self-publishing lainnya. Baru deh ditampilkan di portal mereka. Nah loh, udah keluar duit lagi kan? Kalaupun jasa self-publishing kamu nggak menuntut tahap ini, kamu tetep harus punya buku kamu dalam bentuk hard-copy. Gunanya buat apa? Buat kamu bisa promosiin buku kamu ke temen-temen kamu.

Dari kalimat terakhir di atas, ada lagi hal yang harus kamu pertimbangkan. Sebagai seorang self-publisher, kamu dituntut untuk pandai melakukan promosi. Baik promosi online (dengan media sosial atau forum online) maupun offline. Jangan dikira gampang lho melakukan promosi ini. Kenapa? Karena: 1) Kamu bukanlah siapa-siapa hehe, dan 2) Buku kamu diterbitin dengan cara self-publishing. Di sini, kredibilitas kamu dan karya kamu menjadi pertanyaan besar. Kecuali kamu udah jadi penulis terkenal, dan membuat buku secara self-publishing, di situ kamu masih punya kekuatan.

Di Indonesia, sistem seperti ini belum populer. Orang kalau mau beli buku, ya ke toko buku. Buku yang dibeli pun buku yang emang bener-bener dicetak oleh penerbit. Mereka bisa melihat bukunya secara langsung, membelinya secara langsung, dan bisa langsung dibawa pulang ke rumah untuk dibaca. Kalau Print-on-Demand seperti ini, pembeli masih harus menunggu waktu lagi untuk buku yang dia beli sampai di depan rumahnya. Belum dengan metode pembayaran via transfer yang kadang tidak disukai. Nah, sampai di sini temen-temen bisa berpikir-pikir lagi. Kalaupun semua hambatan di atas bisa temen-temen atasi, apakah kamu yakin buku kamu akan laris dibeli? Yakin kamu bisa terkenal seperti novelis idolamu? Kecuali kalau emang kamu pengen sekedar menerbitkan buku, tapi nggak peduli seberapa larisnya buku kamu.

Buat gue pribadi, gue masih akan tetap memilih cara konvensional. Gue yakin aja sih, kalau misalnya novel gue nggak diterima, berarti mungkin emang novel gue belum layak jual. Mungkin dari segi cerita kurang berbobot, temanya pasaran, gaya bahasanya kacau, dan lain sebagainya. Memang nggak mudah dan nggak sebentar, nunggu 3 bulan belum tentu diterima, bahkan kalaupun udah diterima pun masih ada proses berbulan-bulan lagi yang harus dijalani, but I'll fight for it!

Silakan buat temen-temen yang mau berkomentar. Ini sekedar analisis dan opini saya. Tetap semangat menulis semuanyaaa. Tuhan memberkati :)

Senin, 07 Mei 2012

REVIEW MV: U-KISS - DORADORA

Halo, Nugilicious! (panggilan untuk fandom gue #plak). Untuk pertama kalinya, gue mau ngebahas soal MV boyband dan girlband Korea. Habis gue kpoper sih, jadi ya gue coba menggunakan otak gue untuk hal yang gue sukai ini hehe. Di kesempatan perdana ini, izinkanlah saya untuk mereview salah satu boyband Korea yang tanggal 25 April kemaren baru saja melakukan comeback, mengeluarkan Mini Album ke-6-nya DORADORA. Yep! Tak lain dan tak bukan adalah boyband favorit kesukaan gue sepanjang masa segenap hati jiwa raga: U-KISS !!! (Yang KissMe mana teriakannyaaa?!)

Setelah sebelumnya sibuk melakukan debut di Jepang dengan singel TICK TACK dan Album A SHARED DREAM, U-KISS comeback juga ke tanah airnya. Mereka bahkan udah mengadakan konser di Jepang dengan dihadiri oleh 30.00 penonton. WOW! Sukseslah buat U-KISS. Dan nggak lama setelah merilis mini album mereka ini, mereka pun me-launching MV untuk lagu hits singlenya yang berjudul sama dengan judul mini albumnya.

Ehem, kalau diingat-ingat, penantian MV ini cukup menuntut kesabaran. Kita para KissMe dapet kabar bahwa MV bakal keluar esok paginya sekitar pukul 08.00 WIB. Gue dari berangkat magang udah deg-degan aja tuh, nggak sabar buat lihat MV baru ini (terutama paling nggak sabar lihat gimana dance-nya). Sampai di kantor, gue langsung nyalain laptop dan buka YouTube (dasar mahasiswa magang nggak becus :p). Ternyata belum ada tuh MV baru ini. Siangnya, belum ada juga. Sorenya? Malemnya? Ya Tuhan yang Maha Baik, MV-nya belum keluar juga dong. Tahunya MV baru nongol besoknya, gue lupa jam berapa. Haha.

Nah, tanpa basa basi lagi (sebelum kalian keburu bosen dan nutup blog gue .___.), gue akan mulai ngereview MV DORADORA. Gue mulai dari musiknya ya. Musik Doradora ini tidak up-beat seperti Forbidden Love atau Tick Tack, bahkan sama Neverland juga masih kalah. Temponya medium kalau gue bilang. Cukup easy listening (as usual), dengan sedikit sentuhan "rock" di bagian bait setelah reffrain. Secara garis besar, lagu ini menceritakan tentang kebencian seorang laki-laki terhadap seorang wanita (mantannya). Nggak banyak kiasan di liriknya, sekali baca langsung ngerti. Jadi gue nggak perlu kasih penjelasan panjang lebar ya haha. Untuk lebih jelasnya, bisa lihat di sini :)

Kita masuk ke MV-nya. MV dibuka dengan pose para personil U-KISS dengan setelan kaos putih dan celana jins yang "dikotori" oleh noda cat. Seperti ini:


Kemudian dilanjutkan dengan scene yang ngingetin gue dengan MV-nya 2NE1 yang UGLY. Gue nggak mau bilang ini plagiat. Konsep seperti ini kan bukan hak milik siapapun, jadi U-KISS juga boleh dong pakai konsep ini. Toh juga cuma sebentar X)


Barulah masuk ke lirik dengan dibuka oleh Dongho. Dari pengamatan gue, dance-nya tidak rumit, tapi keren! Ada pemberian unsur dubstep-nya di bagian reff. Yang paling keren adalah dance di bait setelah reff, di mana mereka melakukan "waving" dengan seksi. Bahkan Kiseop sampai memperlihatkan abs-nya kayak gini. (Yang cewek-cewek pasti teriak "kyaaaaaaaaaaaa!!!")


Gambar di bawah ini adalah snapshot saat Kevin melakukan dance waving yang seksi itu. Meski dia nggak sampai ngeliatin abs-nya kayak Kiseop, tapi karena badannya lentur banget, kesan sensualnya tetep dapet!


Terus kalau coba diperhatikan, yang waving-nya paling kurang bagus adalah waving-nya AJ. Sorry to say, tapi emang begitu kenyataannya.
Lalu, seperti biasa, tidak ada gerakan dance saat bait rap utamanya. Ini yang gue agak kurang suka dari konsep dance-nya U-KISS. Menurut gue ini wasting time. Padahal bisa dipakai buat menambah variasi gerakan lho.

 Di sini beberapa personil mengubah penampilannya. Kiseop mengecat rambutnya dengan warna merah, Eli kembali ke rambut putih seperti di MV Man Man Ha Ni yang jaman baheula itu, AJ memotong pendek rambutnya, dan Hoon menghiasi kepalanya dengan headban kayak di bawah ini. Style-nya Hoon ini yang paling gue suka. Keren aja ngelihatnya :)


Gue suka para personil U-KISS punya style sendiri. Nggak ikut-ikutan style personil boyband lain. Kan ada tuh, boyband sama girlband baru yang style-nya niru-niru personil di boyband / girlband lain (nggak usah sebut nama ya, nanti malah fanwar).
Seperti biasa, tidak ada konsep cerita di MV U-KISS yang ini. Tidak ada terobosan dari pihak NH Media. Cuma nunjukkin para personil ngedance, ditambah pose di beberapa sudut dalam rumah. Misalnya Kevin di atas tempat tidur. Hanya saja, di sini U-KISS emang agak mengubah imej-nya. Kalau biasanya style mereka cowok abis, di sini mereka tampil agak "berwarna" dan bahkan beberapa agak "centil", misalnya Kevin dengan setelan sweeter merahnya itu haha, atau Hoon dengan "bandana'-nya. Bagus sih menurut gue, mungkin dengan ini akan ada lebih banyak kpopers yang tertarik sama mereka.

MV pun ditutup dengan pose keren seperti ini:


Tapi, jujur aja ya. Menurut gue, DORADORA ini nggak lebih keren daripada NEVERLAND. Baik dari segi konsep MV, lagu, hingga dance-nya. Harusnya U-KISS mendapatkan award bergengsi untuk NEVERLAND, misalnya The Best Dance. Karena, jika dibandingkan dengan dance di boyband lain yang dirilis pada tahun yang sama (2011), Neverland dance-nya paling susah.

Tapi, yah, gue nggak mau pesimis dan putus harapan buat U-KISS. Siapa tahu dengan ini U-KISS bisa memenangkan sebuah penghargaan bergengsi. THEY DESERVED IT! (nggak nyantai). Neverland telah membuat U-KISS jauh lebih dikenal daripada sebelumnya, karena emang lagu itu awesome gila meeennn. Jadi sekarang U-KISS udah punya kekuatan lebih untuk meraih kemenangan. Semangat buat Soohyun, Kevin, Eli, Dongho, Kiseop, Hoon, dan AJ. God bless you all.

Sementara itu, selain Doradora, temen-temen juga akan disuguhkan dengan 4 lagu lainnya di album ini, yaitu: Amazing (yang udah dirilis sebelum albumnya dirilis), 4U (yang dikompos oleh musisi ternama Jay Park), When Love Stops, dan Tick Tock (Kor. Version). Gue rekomendasiin kalian dengerin lagu yang judulnya When Love Stops. Lagu ini sweet banget dah, menceritakan tentang cinta seorang pria kepada kekasihnya yang tak akan pernah berhenti. Dikemas dalam genre pop, ditambah alunan suara Soohyun dan Hoon yang cengkok ala koreanya dapet banget, lagu ini berasa kayak lagu soundtrack drama korea. Seriously! Gue nangis waktu pertama kali dengerin. Bener-bener dah, U-KISS emang jagonya lagu-lagu ballad deh.
Terus, untuk lagu yang judulnya Tick Tock, jangan dikira bahwa lagu ini adalah lagu terjemahan untuk single Jepang mereka Tick Tack. Liriknya beda kok, bukan sekedar lagu beda bahasa. Cuma ya emang irama dan musiknya sama persis.

Oke, review kali ini selesai. Maap masih cethek banget analisisnya, lebih banyak kasih penjelasan dan deskripsi ._____.
Semoga tetep bermanfaat. Minta komentarnya, Gan. Makasih :D

Jumat, 04 Mei 2012

LAMBANG DAN SIMBOL ILLUMINATI DALAM VIDEO KLIP KOREA

Sebelumnya gue nggak sadar bahwa ada banyak lambang dan simbol Illuminati dalam MV-MV boyband dan girlband Korea. Sampai kemudian muncullah MV BigBang - Fantastic Baby. Kesan pertama gue adalah: KEREN! tapi, gue sempet baca beberapa komentar di MV mereka di Youtube. Ada yang bilang, MV itu mengandung konten Illuminati.
Gue cuekin.
Kemudian, rilislah MV boyband baru EXO yang berjudul MAMA. Pas pertama kali lihat di Youtube, gue sempet ngira salah buka video. Soalnya, MV ini dibuka dengan sebuah narasi monolog layaknya sebuah film fantasi. Narasi tersebut menceritakan tentang The Tree of Life (Pohon Kehidupan) yang terbelah 2, dan akhirnya membentuk 2 dunia baru. Ini kayaknya analogi buat EXO-K dan EXO-M.
Tunggu. Pohon Kehidupan?
Narasi berakhir dan barulah personil-personil EXO muncul, mengenakan jubah bertudung. Seraya mereka muncul, muncul pulalah simbol-simbol aneh yang gue nggak tahu itu simbol apa. Mereka berkumpul di satu lingkaran cahaya remang-remang, sambil bernyanyi, dengan wajah menghadap atas. Dari sini gue udah curiga, pasalnya adegan itu seperti adegan pemujaan terhadap kuasa gelap. Pas gue buka twitter, ada juga temen gue yang sama-sama coverdancer juga nge-tweet, "Parah ini MV Mama. Illuminati banget!" Kemudian, Mama dalam Bahasa Korea berarti "Yang Mulia", nah pertanyaan yang timbul adalah: siapa yang dimaksud dengan "Yang Mulia" ini? Lucifer?
Akhirnya hari ini, tanpa direncanakan, gue browsing mencari tahu tentang konten-konten Illuminati di MV Fantastic Baby dan MAMA. Mata gue terbuka lebar-lebar ngelihat begitu banyaknya konten Illuminati di dua MV itu. Nggak cuma itu, ternyata banyak MV Korea yang memuat unsur Illuminati. Ini gue share beberapa adegan dari MV Fantastic Baby, MAMA, dan dan I Am The Best (lagunya 2NE1) --- 3 MV dengan konten Illuminati terfrontal.

I'm The Best (2NE1) - Tulisan "The World is Mine", siapa yang dimaksud dengan "Mine"? Lucifer?



I'm The Best (2NE1) - Muncullah piramida (simbol utama Illuminati), dengan banyak orang di sekelilingnya yang juga membawa senapan berbentuk piramida. Dan lihat deh, puncak piramida bersinar. Persis seperti lambang Illuminati.

Fantastic Baby (BigBang) - Burung Hantu adalah lambang misteri, intelijensi, sesuatu yang mistis.

Fantastic Baby (Bigang) - GD dengan satu mata (one eye ada di lambang Illuminati), dan lihat gerak tangannya, seperti mengatakan, "Ayo datanglah ke One Eye." Mata Satu adalah Mata Lucifer, maha melihat, maha mengetahui. Kalian bisa melihat Mata Satu ini di film Lord of The Rings.

GD duduk di atas singgasana di puncak piramid, dan di bawahnya terjadi perang

Tulisan "Alive" dengan sayap Lucifer, menyampaikan pesan Lucifer itu hidup (ada)

MAMA (EXO) - Lihatlah lambang2 aneh ini, itu lambang2 yang ada di dalam Illuminati

Ini yang gue maksud dengan adegan pemujaan itu.



Sebenarnya masih banyak konten Illuminati dalam MV-MV tersebut. Bahkan masih ada beberapa MV lagi dengan unsur Illuminati yang kuat. Cuma takut kebanyakan kalau semuanya di-share :D
Temen-temen coba perhatikan asesoris dan pakaian para personil itu. Tema-tema tengkorak, tanduk, bentuk piramid, itu unsur Illuminati.
Oh, tunggu tunggu. Mungkin akan ada beberapa dari kalian yang bakal bilang: "Ya udah sih, enjoy the music," atau "Stop bashing," dsb. Kalau udah begitu, berarti kalian sudah dibutakan oleh kuasa Illuminati melalui musik. Memang begitu caranya, menonjolkan unsur keindahan. Well, kita nggak bisa begitu saja mengacuhkan apa yang indera kita terima. Apalagi, percaya deh, ada kuasa dalam sebuah lagu. Baik itu kuasa baik, maupun kuasa gelap.
Simbol Illuminati ternyata banyak yang nggak kita sadari. Mata sebelah kanan yang ditutup dengan poni atau tangan, mata sebelah kiri yang ditonjolkan (karena mata kanan Baphomet itu buta), tanda V, tanda OK yang bisa berarti tanda 666, tanduk, piramida, tengkorak.
Gue sendiri penggemar K-pop, dan gue nggak tahu apakah simbol-simbol itu diberikan dengan sengaja atau tidak sengaja. Kalaupun diberikan dengan sengaja, gue juga nggak tahu apakah mereka (semua yang terlibat dalam MV) tahu arti simbol-simbol itu atau nggak. Apakah dengan ini gue lantas benci K-pop? Tentu saja TIDAK! Hahahahahaha (udah buta juga nih jangan-jangan). Masih banyak lagu-lagu yang bener. Dan buat lagu-lagunya yang kurang bener, tinggal "dikurangin" aja konsumsinya. Sekali-kali lihat bolehlah buat nikmatin dance atau tampang personilnya :p
Untuk lebih lengkapnya, coba buka illuminationmusicvideo.blogspot.com, karena semua informasi dan gambar di atas sumbernya dari situ.

Oke, take care aja ya buat kalian :D

Kamis, 03 Mei 2012

JEMAAT HKBP FILADELFIA DITEROR

Ancaman Untuk Pdt. Palti Panjaitan


Aku sangat miris melihat video di atas. Sedih banget. Rasa-rasanyaaku bisa ikut merasakan penderitaan dan kesedihan saudara-saudara seiman Gereja HKBP Jemaat Filadelfia, Tambun Utara, Bekasi, ini. Bagaimana mereka berjuang untuk bisa beribadah, bagaimana mereka bersitegang dengan warga lokal, bagaimana mereka akhirnya beribadah panas-panasan di tengah jalan --- itupun masih diintimidasi dengan sepeda motor dan spiker aktif yang memang sengaja untuk mengganggu kekhusyukan ibadah.

Yang paling menguras emosi adalah ketika Bpk Ustad (dan warga lokal) mengata-ngatai jemaat gereja. Dibilang nggak taat hukumlah, mau ngelawan pemerintahlah, ajaran sesatlah --- cukup! Aku nggak kuat terus menyebutkan kata-kata hujatan itu.

Buat bapak ustad di atas, tanpa mengurangi rasa hormat saya, saya hanya ingin mengatakan: "Anda tidak mengerti apa yang Anda katakan."
Anda bilang jemaat HKBP Filadelfia tidak taat hukum? mau melawan pemerintah? coba kita simak dulu berita di bawah ini.

Jemaat Gereja HKBP Filadelfia di Tambun,  Bekasi, kembali diteror oleh sekelompok masyarakat yang menolak  kebebasan beribadah dari kelompok minoritas itu.
Asima anggota Jemaat HKBP Filadelfia yang dihubungi hari ini menuturkan para jemaat tetap melakukan ibadahnya hari ini walau setiap Minggu  selalu diteror.

Berbeda dengan teror sebelumnya, kali ini jumlah kelompok yang  mendemo semakin banyak, tak kurang dari 200 orang.
"Dan  kali ini, kalau saya lihat, ada wajah-wajah baru. Nampaknya pendatang.  Tak tahu siapa yang mendatangkan dan dari mana didatangkan," kata Asima.
Para pendemo itu meneriaki jemaat yang benar-benar merasa terancam dan tertekan. Sejumlah aparat Kepolisian sudah berjaga-jaga di tempat itu demi  menghindari adanya serangan dari pendemo terhadap para jemaat.
"Mereka tak ada melempari kami karena ada polisi di tempat itu. Tapi tetap saja suasananya sangat mencekam," tutur Asima.
Pemerintah  Kabupaten Bekasi, pada 12 Januari 2010, menyegel lahan HKBP  Filadelfia di RT 01 RW 09 Dusun III, Desa Jejalen Jaya, Kecamatan Tambun  Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Karena itu, Jemaat HKBP Filadelfia  lalu melakukan kegiatan ibadah di depan pagar lokasi ibadah tepatnya  di trotoar.
Penyegelan dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Bupati (SK)  Kabupaten Bekasi No.300/675/Kesbangponlinmas/09 tertanggal 31 Desember  2009,  perihal:  Penghentian Kegiatan Pembangunan dan Kegiatan Ibadah,  Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Filadelfia.
Pada Maret 2010, Jemaat HKBP Filadelfia mengajukan gugatan terhadap  SK Bupati itu melalui Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Bandung. 
Putusannya menyatakan mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya,  membatalkan SK Bupati, memerintahkan bupati Bekasi mencabut  SK-nya, serta memerintahkan bupati Bekasi untuk memproses permohonan  izin yang telah diajukan Penggugat.
PTUN memerintahkan bupati  Bekasi memberikan izin mendirikan rumah ibadah sesuai dengan  peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Putusan itu dikeluarkan PTUN Bandung melalui putusan Nomor: 42/G/2010/PTUN-BDG, tertanggal 02 September 2010.
Banding  dilakukan ke PTUN DKI Jakarta, yang juga akhirnya memenangkan HKBP  Filadelfia melalui putusan Nomor 255/B/2010/PT.TUN.JKT, tertanggal 30  Maret 2010.  Putusan PTUN Bandung dan putusan PT.TUN tersebut sudah final, berkekuatan hukum tetap (inchracht). 
Tetapi sampai saat ini, pihak Bupati Bekasi belum melaksanakan putusan pengadilan tersebut.
Belakangan  ini, Jemaat HKBP Filadelfia yang belum diizinkan membangun rumah ibadah  mengalami teror gangguan, ancaman, dan  intimidasi dari sekelompok massa pada setiap hari minggu saat  melaksanakan ibadah atau kebaktian.
Massa tersebut berusaha mati-matian  menghentikan dan melarang dengan paksa ibadah Jemaat Gereja HKBP  Filadelfia.
Tindakan massa itu sudah terjadi sejak tahun lalu, dan memuncak di  tahun ini. Sejak awal tahun 2012, tercatat massa meneror jemaat setiap  minggu.

Penulis: Markus Junianto Sihaloho/ Murizal Hamzah.
 Sumber: http://www.beritasatu.com/megapolitan/44002-lagi--jemaat-hkbp-filadelfia-bekasi-diteror.html

Jelas sekali bahwa Gereja HKBP Filadelfia sudah berkekuatan hukum. Justru pemerintah dan warga lokallah yang tidak mau mentaati keputusan hukum yang sudah dibuat.
Pak Ustad, justru Anda sendirilah yang tidak taat hukum, yang melawan negara, bahkan lebih parah lagi --- melawan TUHAN --- karena Anda sudah melarang sesama manusia yang ingin beribadah.

Apakah ini yang namanya negara demokrasi? apakah ini yang namanya penerapan Pancasila? apakah ini yang namanya implementasi UUD 1945? Melawan Pancasila dan UUD 1945, bukan hanya melawan pemerintah saat ini, namun bahkan melawan para pahlawan bangsa Indonesia yang sudah berjuang mati-matian demi lahirnya kemerdekaan bangsa kita. Yang lebih buruk, apakah ini negara beragama? Seenaknya ingin menghabisi nyawa seseorang.

Jadi tolong, untuk semuanya, mari kita saling mengasihi satu sama lain. Bahkan kalaupun seandainya jemaat HKBP Filadelfia benar-benar melawan hukum, sekali lagi seandainya ya, tetaplah izinkan mereka beribadah dengan tenang dengan mentaati satu hal yang ada di dalam diri setiap manusia: HATI NURANI, dengan kata lain: KASIH.

Terima kasih untuk yang sudah mau membaca dan berkomentar. Saya tidak ingin menjelek-jelekkan atau niat buruk lainnya, ini semata-mata untuk menuangkan apa yang ada di dalam hati dan pikiran saya. Terima kasih.

Minggu, 29 April 2012

BERPETUALANG KE BLOK M

Sabtu kemarin, 28 April 2012, untuk pertama kalinya selama masa PKL ini gue hang-out di Jakarta. Well, hari-hari biasa gue ngantor dari jam 10 pagi sampai sekitar jam 9 malem, jadi gue biasain langsung pulang ke kost gue yang pengap itu. Weekend minggu lalu gue sempetin balik ke Bandung, jadi inilah kesempatan gue bisa malem mingguan di Jakarta di masa gue PKL ini.

Gue bingung mau ke mana. Namanya juga nggak tahu apa-apa soal Jakarta haha. Berbekal browsing, gue cari tahu mall-mall apa aja yang ada di kawasan Jakarta Selatan. Oke, gue putusin maen ke Blok M. Sering denger soalnya, haha, jadi kayaknya tempat terkenal. Gue cari Blok M di peta Jakarta, dan ketemu. Masalah dateng saat gue berusaha mencari angkot yang sesuai menuju Blok M. Well, gue nggak mau naik busway. Udah nunggunya lama, desek-desekan lagi, terus tetep kena macet juga. Lantaran jalur busway-nya diambil pengendara lain yang sebenernya nggak berhak (_ _ll)

Sayangnya gue nggak nemu situs kayak angkot.tiBandung.com yang bisa kasih pengarahan dari sini ke sini naik angkot apa sesuai order. Yang ada cuma situs-situs biasa yang cuma kasih informasi daftar trayek angkot se-Jakarta. Ya kaleee gue harus lihat semua rutenya. Mana gue nggak ngerti daerah-daerahnya juga lagi. So, it doesn't help at all. Masukan nih ya buat yang anak Jakarta yang bisa bikin website, coba deh bikin website yang kayak angkot.tiBandung.com gitu. Kita mau ke mana dari mana, bisa dicari sesuai order.

Gue dapet angkot yang gue butuhkan dari temen kerja gue sendiri. Yah, dari tadi kek gue SMS dia, jadi nggak buang-buang waktu gini. Dari tempat gue di Jl. Prof. Dr. Soepomo yang ada di kawasan Tebet Barat ini, gue naik Kopaja 62 bentar sampai perempatan Pancoran. Turun di perempatan, gue tinggal naik angkot nomor 45. Lewat Jl. Gatot Subroto di mana gue terkesima dengan pemandangan skyscaper di kanan dan kirinya (jadi ini jalan layang), terus Jl. Pierre Tendean (kantor Trans TV di sini, dan gue bar sadar itu haha), Jl. Wolter Monginsidi, Jl. Trunojoyo, terus sampai deh di Blok M :D

Ternyata Blok M ini seperti kawasan pusat perbelanjaan yang terintegrasi gitu ya. Ada pasar barang-barang murah kayak Kosambi gitu, sepatu-sepatu diobral tigapuluh ribuan. Terus ada Blok M Square, Mall Blok M, dan Blok M Plaza yang entah di sebelah mananya. Pokoknya gue nggak nemuin Blok M Plaza ini, padahal ini yang mau gue tuju sebenernya. Gue jalan dikit aja udah mulai lupa jalan, jadi gue nggak berani lebih jauh lagi ._____.

Ya udahlah, gue masuk aja ke Blok M Square. Yang penting ada venue beken yang bisa gue check-in di foursquare deh, haha. Ternyata mall Blok M Square ini konsepnya bukan mall gaul, tapi kayak ITC gitu. Gue muter-muter bentar, terus masuk ke Carefour hahahaha (ujung-ujungnya). Gue belanja barang kebutuhan sehari-hari. Lebih baik gini kan daripada pake duit cuma buat jajan atau beli barang yang nggak perlu.

Kelar belanja sekitar jam setengah sembilanan. Gue langsung cabut, sebelum gue kehabisan bus kota. Gue sempet muter-muter bentar, lantaran lupa ke mana jalan ke terminal. Navigasi gue emang buruk. Nggak lama kemudian gue nemu juga itu terminal. Setelah nunggu beberapa menit, dateng juga angkot 45. Gue naik, dan dari balik jendela bus kota ini, gue ngelihat betapa nggak beraturannya kondisi terminal Blok M ini. Bus-bus kota jalan dan berhenti nggak tentu arah, penumpang yang seliwar seliwer, teriakan orang di sana sini. Gue sih cuek aja, sambil makan snek sama susu kotak haha.

Sempet turun hujan, tapi untungnya udah reda pas gue turun. Perjalanan berangkat maupun pulang berlangsung dengan cukup lancar. Nggak ada macet, cuma sempet jalanan padat merayap bentar. Ini gue agak heran sih. Gue kira bakalan macet banget, tahunya lancar jaya kayak gini. Apa semua orang Jakarta malem mingguan di Puncak dan Bandung ya? Hehe.

Yah, selesai sudah cerita perjalanan gue kali ini. Perjalanan seorang diri yang sederhana, tapi cukup membuat gue lebih kenal lagi dengan Jakarta. Kota yang emang gue pengen buat jadi kota tempat gue meniti karir dan berumahtangga. Semoga menghibur. Tuhan memberkati :)

Senin, 02 April 2012

MANKOM GATHERING - BANDUNG COMMUNICATION FESTIVAL 2012

Berawal dari kerinduan untuk menciptakan sebuah lembaga yang dapat mempersatukan seluruh mahasiswa Manajemen Komunikasi se-Indonesia, maka Himpunan Mahasiswa Manajemen Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Hima Mankom Fikom UNPAD) mengadakan sebuah acara bertajuk MANKOM GATHERING yang diselenggarakan pada hari Sabtu, 31 Maret 2012, yang lalu. Acara ini merupakan bagian dari rangkaian BANDUNG COMMUNICATION FESTIVAL (BCF) 2012 yang pertama kalinya diadakan dengan tema “Indonesia Komunikatif”.

MANKOM GATHERING ini sendiri dilaksanakan di Bale Rumawat, Universitas Padjadjaran kampus Iwa Koesoema Soemantri, Jalan Dipati Ukur No. 35-37, dengan diikuti oleh beberapa perwakilan kampus dari Himpunan Mahasiswa Mankom Fikom Unpad kampus Jatinangor, Himpunan Mahasiswa Mankom Fikom Unpad kampus Bandung, Keluarga Mahasiswa Manajemen Komunikasi UNISBA, mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi (STIKOM) Bandung, dan Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Jakarta. Acara dimulai sekitar pukul 10.00 WIB.

Sesi seminar dibawakan oleh Bapak M. Kh. Rachman Ridhatullah, dosen Mankom Fikom Unpad yang saat ini juga tengah menjabat sebagai Vice President Corporate Strategic Planning di SYGMA Creative Media Group. Materi yang beliau bawakan adalah Prospek Industri dan Profesi Manajemen Komunikasi.

Setelah sesi Ishoma dan Hiburan yang diisi oleh Rancak (dari UNISBA) dan Tia-Lia (dari UNPAD), acara dilanjutkan dengan sesi Pembentukan Forum Mahasiswa Manajemen Komunikasi Indonesia. Perundingan dipimpin oleh Nova Yesisca Sagala (UNPAD) sebagai Presidium 1 dan Regha (UNISBA) sebagai Presidium 2. Akhirnya, setelah berjalan dengan cukup asyik hingga sekitar pukul 17.30, perundingan tersebut resmi menghasilkan sebuah manifesto bernama Deklarasi Dipati Ukur, yang intinya berisi kesepakatan untuk membentuk Forum Mahasiswa Manajemen Komunikasi se-Indonesia. Selain itu, perundingan juga menghasilkan tujuan lembaga (mencakup tujuan umum dan tujuan khusus), pengurus forum sementara yang terdiri dari perwakilan-perwakilan setiap kampus, dan agenda yang akan dilakukan dalam waktu dekat.

Kita doakan saja agar Forum Mahasiswa Manajemen Komunikasi Indonesia ini dapat menjadi sebuah lembaga yang legal, dan dapat merangkul seluruh mahasiswa Manajemen Komunikasi se-Indonesia. Sukses untuk Mankom!

Kamis, 22 Maret 2012

DIKIRA ORANG MALAYSIA

Waktu itu gue lagi berkunjung ke sebuah bank (yang logonya merah merah itu tuh) buat ngurus kartu ATM yang dengan begonya ketelen di Mesin ATM.

Setelah terjadi sebuah obrolan singkat dengan mbak teller-nya (customer service-nya pergi entah ke mana), si teller itu lalu menelepon kantor pusat Lembong untuk menanyakan perihal kartu ATM gue. Ternyata kartu ATM gue ada, jadi gue nggak usah buat kartu ATM yang baru yang prosedurnya lumayan ribet. Sebelumnya gue udah ke kantor polisi kecamatan gue, mau buat surat kehilangan. Pas gue masuk, bapak polisinya lagi tidur sambil dengerin lagu-lagu dari handphone cinanya. Dia bilang kalau lagi mati listrik
-______-

Hari Senin sore gue diminta buat datang lagi untuk mengambil kartu ATM gue itu. Mbaknya bilang: "Bawa buku tabungan sama passport ya."

Gue kaget.

"Hah? Passport?"

Dalam hati: Buat apaan? 'kan biasanya pakai KTP.

Mbaknya tanya lagi: "Ada passport-nya gak?"

Dengan tampang bingung gue jawab: "Nggak ada, Mbak."

"Kenapa nggak ada?"

Gue jawab: "Sebentar, ini buat kartu identitas 'kan?"

Seorang teller di sebelahnya nyeletuk: "KTP, KTP. Dia orang Indonesia."

Teller 1: "Oh, bukan mahasiswa Malaysia?"

Gue: "Bukan, Mbak."

Teller 2: "Orang namanya aja Teguh."

Teller 1: "Yaaa di sana juga ada 'kan yang namanya Teguh."

Gue mesem-mesem sendiri.

"Emang kenapa saya bisa sampai dikira orang Malaysia?" tanya gue.

Teller 1: "Itu, dari wajah-wajahnya. Terus di UNPAD 'kan emang banyak mahasiswa Malaysia yang pakai bank ini. Kuliah di mana? UNPAD 'kan?"

Gue: "Iya, Mbak."

Akhirnya kesalahpahaman ini berakhir.

"Berarti senin sore ke sini bawa buku tabungan sama KTP ya. Bukan passport."

Kamis, 15 Maret 2012

ORANG ASING PINGGIR JALAN YANG MENGAJAK NGOBROL SOAL SUNAT

Kejadian ini baru saja saya alami beberapa puluh menit yang lalu. Mungkin ada yang sudah pernah mengalami pengalaman mirip atau bahkan serupa. Mohon dikomentari ya, orang asing ini memang benar-benar berniat terselubung atau emang saya yang curiga berlebihan.

Saya sedang dalam perjalanan menuju sebuah pusat perbelanjaan di Jatinangor. Saya melewati seorang pria dengan sepeda motor matic-nya di pinggir jalan, yang kemudian memanggil saya.

"Mas, Mas," panggil orang itu.

Saya menghentikan langkah saya, dan menghampiri orang tersebut.

"Ada apa, Mas?" tanya saya.

"Eh, kenal si ini gak?" (dia menyebutkan nama lengkap seorang cowok)

"Wah, nggak, Mas. Maaf."

Dia berkata lagi, "Mas kost di sini?" (di pinggir jalan antara pertigaan Sayang dengan Pusat Perbelanjaan Terbesar)

"Nggak, Mas. Saya kost di Sayang," jawab saya.

"Oh, kost di Sayang," orang itu menimpali.

"Memangnya temen Mas itu kost-nya di mana?" tanya saya.

"Di... di Jatinangor sih, Mas."

Saya tertawa kecil.

"Jatinangor 'kan luas, Mas."

(Dalam hati: Di sini ada ribuan mahasiswa. Lo kira dengan hanya berbekalkan nama lengkap seperti itu lo bakal menemukan orang yang lo cari?)

Orang tersebut kemudian bertanya, "Mas, boleh tahu nggak agamanya apa?"

Jujur, saya kaget dengan pertanyaan itu. Kenapa tiba-tiba jadi tanya soal agama seperti ini? Saya mulai mencium gelagat yang tidak beres.

"Kristen," jawab saya.

Kelihatan banget orang itu agak kaget mendengar jawaban saya.

"Oh, Kristen. Kristennya apa?"

"Protestan, Mas," jawab saya lagi.

"Oh gitu. Eeehhh, ayah saya emang Muslim, tapi ibu saya Kristen. Dan saya juga tidak condong di salah satunya."

Dia kemudian bertanya, "Mas, kalau dalam Kristen ada sunat nggak?"

"Ada. Kita 'kan sejarahnya hampir sama, Mas. Waktu itu kan TUHAN memerintahkan Abraham, kalau di Islam disebut Ibrahim, untuk menyunat seluruh kaumnya."

"Wajib nggak?"

"Nggak, Mas. Itu 'kan Perjanjian Lama, kemudian 'kan ada Perjanjian Baru. Di mana kita hidup nggak cuma dari Hukum Taurat. Kalau di Islam 'kan cuma Perjanjian Lama aja ya."

Saya tidak yakin sih dia mengerti jawaban saya, tapi ya sudahlah, yang penting saya sudah memberikan jawaban sebenar-benarnya.

Dia lalu bertanya, "Mas, tahu nggak perbedaan antara sunat orang Kristen dan sunat orang Islam?"
"Nggak lah, Mas. Orang yang nyunat sama-sama orang Islam, ya gitu-gitu aja."

"Nggak, gini-gini. Mas tahu nggak, dari bentuk penisnya itu, perbedaan antara orang yang sudah dan belum?" tanya dia lagi.

"Maksudnya antara orang yang sudah disunat dan belum disunat?"

(Dalam hati saya bertanya-tanya ke mana arah pembicaraan ini?)

"Iya."

"Ya tahu dong, Mas," sahut saya.

"Em, gini, Mas. Saya kan nggak condong ke agama tertentu dari orangtua saya. Jadi temen-temen saya ada yang ngira saya Islam, ada yang ngira Kristen, ada yang ngira Buddha. Mas berarti bisa nggak tunjukkin saya bedanya penis orang yang sudah disunat dengan yang belum?"

Saya bingung dengan pertanyaan itu.

"Ya bisa, Mas. Tapi gimana caranya (menunjukkannya)?"

"Gini, Mas. Mas lagi buru-buru nggak? Mau nggak sharing sebentar sama saya?" kata orang itu.

(Dalam hati: Lhah, kenapa malah jadi ngajak sharing kayak gini? bukannya tadi lagi nyari orang?)

"Saya nggak punya niat jelek apapun sama Mas," kata orang itu lagi.

"Oke sebelumnya saya mau tanya, Mas. Apa sih tujuan Mas ngajak saya seperti ini?"

"Ya buat sharing aja, Mas," jawab orang itu.

"Mm, kenapa harus saya?" tanya saya lagi. "Kenapa nggak orang lain? Mungkin temen-temen Mas yang sudah Mas kenal?"

"Nah, temen saya ini nggak tahu di mana 'nih."

"Mas ada nomor hapenya?" pancing saya.

"Eh, dari tadi dihubungin nggak bisaa."

(Dalam hati saya: Aneh banget sih, janjian sama orang tapi nggak tahu kosan di mana, nggak ada tempat janjiannya)

"Gini, Mas," kata saya lagi. "Saya emang lagi ada urusan di sana (sambil nunjuk Pusat Perbelanjaan Terbesar). Terus, jujur, saya agak curiga sama Mas."

(Dalam hati saya: Ya gimana nggak curiga? Mas nggak kenal saya tapi tahu-tahu ngajak sharing soal sunat dan keagamaan di pinggir jalan kayak gini. Mas ini siapa? anggota Ordo Illuminati?)

"Jadi maaf, Mas. Saya nggak bisa nemenin Mas sharing," kata saya memohon pamit, lalu melanjutkan perjalanan saya.

Dua tiga langkah saya berjalan, orang itu melaju kencang dengan motor matic dengan arah yang sama dengan saya.

Dalam hati: Katanya mau cari orang, Mas?

Sabtu, 10 Maret 2012

BERBAHASA GAUL BUKAN BERARTI LUPA BAHASA DAERAH

Gue lahir di Jogjakarta, besar di Jogjakarta, dan baru merantau ke Bandung setelah lulus SMA untuk meneruskan pendidikan ke jenjang Perguruan Tinggi. Bahkan, gue masih menyempatkan diri untuk pulang ke kampung halaman sekitar empat kali setahun.

Dalam keseharian gue di tanah perantauan ini, gue menggunakan bahasa gaul ala Jakarta, seperti yang temen-temen gue lakuin. Pada minggu-minggu pertama, memang gue masih sangat medok dalam mengatakan bahasa gaul itu. Namun lama kelamaan, gue bisa juga menghilangkan kemedhokan gue itu, dan berbicara dengan dialek yang netral.

Apa yang terjadi? Apakah gue melupakan bahasa daerah gue? Apakah gue malu dengan bahasa dan dialek daerah gue?

Tidak. Tidak sama sekali.

Malahan, gue sangat bangga dengan Jawa. Kota-kotanya yang unik. Bahasanya yang sopan dan lembut. Budayanya yang khas dan mendunia. Orang-orangnya yang rajin, ulet, dan kreatif. Gue bahkan takut dikira rasis karena kebanggaan gue ini.

Gue menggunakan bahasa gaul ala Jakarta dalam keseharian gue di sini, semata-mata untuk menjunjung tinggi prinsip "Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung." Di mana gue akan hidup sesuai dengan budaya di tempat gue tinggal, dan di sini bahasa gaul ala Jakarta adalah bahasa yang populer digunakan di lingkungan mahasiswa.

Gue menghilangkan logat medhok ala Jawa gue, agar sebagai komunikator, gue bisa lebih netral. Yah, dalam Ilmu Komunikasi, seorang Public Speaker tidak dianjurkan untuk berbicara dengan logat / dialek daerah tertentu. Itu karena pendengar kita bisa saja berasal dari berbagai latar belakang budaya dan bahasa.

Gue masih bisa berbahasa Jawa, dan bahkan sangat bisa. Gue menggunakan bahasa Jawa saat berkomunikasi dengan komunitas yang sesuai dan dengan keluarga, lengkap dengan logat medhok yang khas itu. Bahkan, kepada orangtua, gue berbicara dengan bahasa Jawa Krama Inggil (tingkat halus).

Jadi, buat semuanya, tolong hilangkan paradigma sempit dan kaku ini. Orang yang menggunakan bahasa gaul di tanah perantauannya, bukan berarti sudah lupa dengan bahasa daerahnya. Siapa tahu, seperti saya, orang itu hanya berusaha untuk menyesuaikan dirinya dengan lingkungan yang baru, tanpa ada maksud untuk melupakan bahasa ibunya.
Terima kasih.