Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius 6: 33)

Senin, 21 Februari 2011

REFERENSI FILM ROHANI KRISTEN: FIREPROOF.

Lagi nyari-nyari film-film rohani Kristen buat bahan tontonan? Gue ada referensinya. Judul filmnya adalah Fireproof, dibuat pada tahun 2008 dengan Alex Kendrick sebagai sutradaranya (yang juga menyutradarai film Facing The Giants). Dalam waktu sekitar dua jam, kita bakal disuguhin sebuah tontonan motion picture yang nggak bakal bikin bosen atau bete, karena adegan-adegan yang ditampilkan selalu dapat memancing emosi kita (dari ketawa, sampai nangis bombay alaihim gambreng)

Fireproof bercerita mengenai kehidupan sepasang suami isteri yang sedang dalam ambang perceraian. Caleb Holt, seorang pemadam kebakaran, menganggap isterinya (Cath) nggak pernah mengerti dan melayani dia seperti yang seharusnya dilakukan seorang isteri kepada suaminya. Sementara Cath sendiri, yang bekerja di sebuah RS, merasa Caleb sama sekali nggak memberi kontribusi di rumahnya sendiri, sukanya cuma nonton TV, konsumsi situs porno, dan memimpikan kapal pesiarnya. Nggak tahan dengan semuanya itu, Cath mengajukan gugatan cerai terhadap Caleb, suaminya.



Caleb lantas menceritakan apa yang terjadi kepada kedua orangtuanya, tentu saja dengan terus-terusan menyalahkan Cath dan menganggap dirinya yang benar. Ibu Caleb yang coba memberikan solusi, malah Caleb anggap memojokkan dirinya. Sementara itu, Cath juga curhat sama ibunya. Perlu diketahui, ibunya Cath ini sedang sakit stroke. Kemudian, ayah Caleb memberikan Caleb sebuah buku tulisannya sendiri yang berisi tentang 40 hal yang harus Caleb lakukan dalam 40 hari untuk mempertahankan perjawinannya. Caleb tak tahu, bahwa di RS, Cath punya selingkuhan, seorang dokter ganjen bernama Gavin Keller yang sebenarnya juga lagi ada masalah dengan kehidupan rumah tangganya. Gavin berjanji, dia bakal memberikan bantuan kursi roda untuk ibu Cath. Dan memang benar. Beberapa hari kemudian, datang sebuah bantuan kursi roda dari pihak RS untuk ibu Cath.

Caleb pun melakukan apa yang tertulis di dalam buku pemberian ayahnya itu, seperti menahan diri untuk nggak mengkritik Cath, menyiapkan kopi untuk Cath, memberikan bunga untuk Cath, menelepon Cath saat sedang kerja hanya untuk memastikan Cath baik-baik saja, sampai menyiapkan sebuah acara makan malam romantis di rumahnya. Tapi apa balasan Cath? Cath sama sekali nggak luluh dengan semua usaha Caleb itu. Caleb pun menjadi sangat marah. Mungkin karena Cath udah terlalu muak dengan semua yang telah Caleb lakukan padanya, ditambah hasutan dari teman-teman kerjanya yang memang biang gosip. Suatu hari Caleb menemukan surat rahasia Gavin untuk Cath. Dia lalu melabrak Gavin di RS, dan sejak saat itu Gavin berhenti ganjen-ganjenan sama Cath.

Caleb mendatangi ayahnya lagi, menumpahkan semua kekesalannya. Saat itulah, ayah Caleb menggunakan momen itu untuk memperkenalkan Caleb pada pribadi Yesus Kristus. Yesus-lah Tuhan yang dapat memampukannya menyelesaikan masalahnya, dan sangat peduli pada Caleb dan masalahnya. Itulah saat Caleb lahir baru. Dia menerima Tuhan Yesus sebagai satu-satunya Tuhan dan Juruselamat-nya. Sejak saat itu, perilaku Caleb berubah. Lebih sabar, lebih bersukacita, dan lebih tulus dalam melakukan sesuatu. Dia berhenti mengkonsumsi situs2 porno, bahkan rela menghancurkan komputernya.

Suatu pagi, Cath jatuh sakit. Dia demam. Caleb berusaha memberikan perhatian terbaiknya kepada Cath dengan membelikan obat, membelikan makan siang, walaupun sebelumnya Cath menolak perhatian Caleb. Inilah adegan yang mungkin cukup mengharukan. Caleb menangis, meminta maaf dengan sungguh-sungguh kepada Cath (yang juga menangis). Dia menyadari kesalahannya selama ini, betapa dia tidak berfungsi di rumah.

Kemudian, ketika Cath berbincang-bincang dengan salah satu petugas rumah sakit tentang Gavin yang begitu baik hati memberi ibunya bantuan kursi roda, petugas itu serta merta menyanggah pernyataan Cath. Dia memberitahu Cath, bahwa Gavin hanya menyumbang sebesar $ 300, sedangkan sisanya yang lebih dari $ 20.000 itu adalah pemberian Caleb, suaminya sendiri. Cath langsung pulang dengan berderai air mata. Dia menyadari betapa salahnya dia selama ini dalam menilai suaminya. Dia memakai kembali cincin pernikahannya yang sudah berminggu-minggu dia simpan. Dia berdandan, masih sambil menangis, lalu mendatangi Caleb di tempat kerjanya.

Siap-siap nangis.

Di situlah, Cath memberitahu Caleb, bahwa meskipun dia tidak bilang memaafkan Caleb, sebenarnya dia sudah memaafkannya. Meskipun dia bilang tidak mencintai Caleb, sebenarnya dia mencintainya. Mereka berpelukan dalam tangis air mata, berciuman dengan mesra. Cath sadar Caleb sudah benar-benar berubah. Mereka kemudian mengikat janji untuk yang kedua kalinya dalam sebuah upacara pernikahan, hanya saja, kali ini, keduanya sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

Menarik 'kan? Siap-siap tisu ya, hehe. Semoga bermanfaat. Gbu :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar