Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu (Matius 6: 33)

Sabtu, 01 Oktober 2011

Antara Jakarta, Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok, dan Manila: Moda Transportasi Umum

Jakarta, Singapura, Kuala Lumpur, Bangkok, dan Manila. Lima kota besar di kawasan Asia Tenggara yang menjadi pusat pemerintahan, ekonomi, kebudayaan, bahkan pariwisata di negaranya, bahkan di dunia internasional. Dari semua kota itu, bahkan dibandingkan dengan semua kota di Asia Tenggara, Jakarta-lah kota yang paling besar.

Namun, ternyata moda transportasi massal Jakarta masih ketinggalan dibandingkan kota-kota di negara tetangga.

Kuala Lumpur, Singapura, Bangkok, dan Manila, sudah memiliki moda transportasi massal berbasis rel yang dapat menjadi kebanggaan warganya. Moda transportasi tersebut memberikan kecepatan, kebersihan, dan kenyamanan bagi para penumpangnya. Mulai beroperasinya sudah lama lho, sudah bertahun-tahun lamanya.

Saya cukup senang ketika pada tahun 2004, Jakarta akhirnya mulai membangun jalur monorel yang akan membuatnya dapat bersaing dengan ibukota-ibukota di negara tetangga. Namun ternyata, proyek tersebut mandheg pada tahun 2008, dan akhirnya pada tahun ini resmi dihentikan. Proyek monorel akan digantikan dengan proyek bus layang. Itupun harus menunggu diselesaikannya masalah ganti-rugi antara pemerintah DKI Jakarta dengan pihak yang akan membangun proyek monorel Jakarta.

Kecewa? Tidak juga.

Sebenarnya, tidak ada monorel di Jakarta juga tidak apa-apa. Lagipula, moda transportasi massal berbasis rel dari kota-kota yang saya sebelumnya tidak melulu monorel kok. Jakarta kan juga sudah punya MRT (Mass Rapid Transit), ya KRL (Kereta Rel Listrik) Jabotabek itu.

KRL sendiri bisa menjadi hal yang cukup membanggakan. Kalau saja, bisa LEBIH BERSIH (baik kereta maupun stasiunnya). Soal urusan ketepatan waktu, dari yang saya tahu sih sudah cukup baik. Kalau kenyamanan, itu juga hasil dari kebersihan. Kalau bersih, pasti juga nyaman.

Jadi, kalau saya boleh memberi solusi untuk Pemerintah DKI Jakarta, daripada menghabis-habiskan uang untuk proyek baru, mungkin bisa dimulai dengan MERAWAT apa yang sudah ada. Ya KRL itu.

Tuhan memberkati

Tidak ada komentar:

Posting Komentar